MAKALAH
KARAKTERISTIK MASALAH KEBIJAKAN DAN KEBIJAKSANAAN
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya serta hidayahnya kepada kami. Sehingga dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah ini walaupun sangat sederhana. Dan
tidak lupa shalawat dan salam kepada sang baginda
nabi tercinta. Pembawa kedamaian bagi seluruh alam semesta. Sekaligus
dipuja oleh jutaan insan yang bertakwa ialah Muhammad ibnu Abdillah.
Dan
kami tidak lupa juga ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada
teman-teman yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Dan juga kami berdo’a semoga makalah ini dapat memberi
konstribusi sebagai penambah wawasan bagi para pembaca, khususnya bagi
penulis sendiri.
Medan, 16 Maret 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan
maupun kebijaksanaan merupakan suatu hal yang fundamental dalam segala
bentuk kegiatan khususnya dalam dunia pendidikan. Mengapa demikian? Ia
karena memang yang namanya kebijakan dan kebijaksanaan menjadi tolak
ukur atau barometer atas konsekuensi yang akan dicapai. Artinya sejauh
mana kualitas dari kebijakan tersebut, sajauh itu pula tingkat
keberhasilan yang akan didapatkannya.
Oleh
karena itu, penulis sengaja menampilkan tema di atas sebagai bahan
kajian dalam rangkat memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Administrasi
Pendidikan”
B. Rumusan Masalah
- Konsep kebijakan dan kebijaksanaan
- Pendekatan kebijakan dalam pendidikan
- Model-model kebijakan dalam pendidikan
C. Tujuan
Sedangkan target pencapaian dari pemaparan dalam makalah ini antara lain sebaga berikut :
- mempunyai wawasan yang luas dan benar-benar dalam masalah kebijakan dan kebijaksanaan.
- Mampu menciptakan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
- Mempu merealisasikan kebijakan-kebijakannya dengan tepat dan akurat.
D. Manfaat
Sedangkan
manfaat dari pembahasan ini tentunya sangat komplit sekali, namun dari
kesemuanya itu dapat di tarik benang merahnya, yaitu : mampu memecahkan
berbagai ragam persoalan, baik terjadi dalam sebuah organisasi maupun
institnya tertentu, melalui kebijakan-kebijakan serta kebijaksanaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan
teori ini, sangat dibutuhkan dalam berbagai pembahasan terhadap suatu
permasalahan, karena landasan teori inilah yang dijadikan pijakan
sebagai penguat akan pentingnya permasalahan tersebut sehingga
membutuhkan pembahasan yang lebih lanjut.
Oleh
sebab itulah dalam pembahasan tema makalah ini “karakteristik masalah
kebijakan dan kebijaksanaan” penulis menampilkan landasan atau pijakan
kenapa tema ini diangkat kepermukaan.
Jawabannya
adalah karena dengan pembahasan ini penulis berharap, kita mampu
menciptakan berbagai kebijakan yang up to date sehingga kita mampu
menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi baik dalam sebuah
organisasi, maupun institas tentunya melalui kebijakan-kebijan yang
bijaksana.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep kebijakan dan kebijaksanaan
- Arti dan Makna kebijakan
Dalam
pemahaman yang lebih definitive menurut Hough, kebijakan merupakan
istilah yang sulit dipahami dan menuntut penjelasan yang lebih jauh,
karena istilah tersebut sering digunakan dalam cara yang berbeda dan
untuk menunjukkan fenomena yang beragam.
Kebijakan
adalah suatu ketentuan dari pimpinan yang berbeda dengan aturan yang
berbeda. Yang dikenakan pada seseorang atau kelompok yang mana orang
tersebut tidak dapat dan tidak mungkin memenuhi aturan yang umum tadi.
Sedangkan kamus besar bahasa Indonesia mengemukakan bahwa kebijakan
adalah kepandaian, kebijaksanaan, rangkaian konsep dan asas yang menjadi
garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan
menurut Koontz dan O’donnelil bahwa kebijakan
adalah pernyataan atau pemahaman umum yang mempedomani pemikiran dalam
mengambil keputusan. Sedangkan menurut Anderson kebijakan adalah sebagian dari perencanaan yang mempersiapkan seperangkat keputusan baik yang berhubungan dengan dana, tenaga, maupun waktu untuk mencapai tujuan.
- Arti dan makna kebijaksanaan
Menurut
Anderson kebijaksanaan adalah serangkaian tindakan mempunyai tujuan
tertentu yang musti diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya untuk
memecahkan suatu masalah. Sedangkan Budiyono menyatakan bahwa
kebijaksanaan adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku
atau kelompok dan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
kamus besar Indonesia mengemukakan bahwa kebijaksanaan adalah selalu menggunakan akal budinya, tajam pikiran, cermat dan teliti.
B. Pendekatan kebijakan dalam pendidikan
- Pendekatan emperik
Pendekatan
empiris ditekankan terutama pada penjelasan berbagai sebab akibat dari
suatu kebiajakan tertentu dalam pendidikan bersifat factual dan macam
informasi dihasilkan bersifat diskriptif dan prediktif. Oleh karena itu
analisa kebijakan pendidikan secara empiris diharapkan dapat
menghasilkan dan memindahkan informasi-informasi penting mengenai
nilai-nilai, fakta-fakta dan tindakan-tindakan pendidikan.
Dengan
demikian informasi kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui
pendekatan empiris akan menghasilkan informasi penyelenggaraan
pembelajaran yang aktual, yang dibutuhkan di lapangan pada akhirnya dapat mengarah ke pernyataan kebijakan yang biasa saja sama sekali berbeda dengan kondisi objektif di lapangan.
- Pendekatan evaluatif
Evaluatif
menurut Imron adalah suatu aktivitas yang bermaksud mengetahui seberapa
jauh suatu kegiatan itu berhasil sesuai harapan atau tidak. Sedangkan
evaluasi menurut Jonis adalah suatu kegiatan yang didesain untuk menilai
hasil-hasil yang berbeda secara khusus dalam hal objektifnya,
teknik-teknik pengukuran dan metode analisisnya.
Pendekatan
evaluatif menurut Suryadi dan Tilaar dimaksudkan untuk menerangkan
keadaan dengan menetapkan suatu kriteria atas terjadinya gejala tersebut
yaitu gejala yang berkaitan dengan nilai dan pengukuran setelah
dihubungkan dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
C. Model-model kebijakan dalam pendidikan
- Model deskriptif
Model
deskriptif adalah pendekatan positif yang diwujudkan dalam bentuk upaya
ilmu pengetahuan menyajikan suatu “state of art” atau keadaan apa
adanya dari suatu gejala yang sedang diteliti dan perlu diketahui oleh
para pemakai.
- Model normatif
Pendektan
normatif menurut Suryadi dan Tilaar disebut juga pendekatan deskriptif
yang merupakan upaya ilmu pengetahuan menawarkan suatu norma, resep,
atau kaidah yang dapat digunakan oleh pemakai untuk memecahkan suatu
masalah.
- Model verbal
Model
verbal dalam kebijakan diekspresikan dalam bahasa sehari-hari, bukannya
bahasa logika simbolis dan matematika sebagai masalah substantif. Dalam
menggunakan model verbal, analisis bersandar pada penilaian nalar untuk
membuat prediksi dan menawarkan rekomendasi. Penilaian nalar
menghasilkan argumen kebijakan bukan berbentuk nilai-nilai angka pasti
- Model simbolis
Model
simbolis menggunakan simbol-simbol matematis untuk menerangkan hubungan
antara variabel-variabel kunci yang dipercaya merinci suatu masalah.
Prediksi atau solusi yang optimal dari suatu masalah kebijakan diperoleh dari model-model simbolis dengan meminjam dan menggunakan metode-metode matematika, statistika dan logika.
- Model prosedural
Model
ini menampilkan hubungan yang dinamis antara variabel-variabel yang
diyakini menjadi ciri suatu masalah kebijakan. Prediksi-prediksi dan
solusi-solusi optimal dengan mensimulasikan dan meneliti seperangkat
hubungan yang mungkin.
- Model sebagai pengganti dan perspektif
Model
pengganti diasumsikan sebagai pengganti dari masalah-masalah
substantif. Model pengganti mulai disadari atau tidak dari asumsi bahwa
masalah formal adalah representasi yang sah dari masalah yang
substantif. Sedangkan model perspektif didasarkan pada asumsi bahwa
masalah formal tidak sepenuhnya mewakili secara sah masalah substantif.
Sebaliknya model perspektif dipandang sebagai satu dari banyak cara lain
yang dapat digunakan untuk menerangkan masalah subtantif.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan
adalah kepandaian, kemahiran, kebijaksanaan serta asas yang menjadi
garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
didasarkan atas suatu ketentuan dari pimpinan yang berbeda dari aturan
yang ada yang dikenakan pada seseorang karena ada sesuatu alasan yang
kuat
Kebijaksanaan
adalah kepandaian para pengambil keputusan dengan akal budinya serta
kecakapan bertindak dalam melaksanakan program-program untuk mencapai
suatu tujuan.
Pendekatan kebijakan dalam pendidikan dibagi dua :
- Pendekatan empirik
- Pendekatan evaluatif
Sedangkan model-model kebijakan dalam pendidikan ada 6 yaitu :
- Model deskriptif
- Model normatif
- Model verbal
- Model simbolis
- Model prosedural
- Model sebagai pengganti dan perspektif
B. Saran
Alhamdulillah
kamu ucapkan sebagai syukur atas terselesainya tugas makalah ini, namun
dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai
manusia biasa sadar dan menyadari bahwa dalam diri kami tersimpan
sebagai sifat kekurangan dan ketidaksempurnaan yang tentunya sangan
mempengaruhi sekali terhadap kinerja kami.
Oleh
sebab itulah saran dan kritikan yang bersifat membangun dari saudara,
sangat kami nantikan yang nantinya akan kami jadikan landasan dalam
kreatifitas yang selanjutnya, yang tentunya tujuannya tiada lain agar
kami terus termotivasi kearah yang lebih baik, tentunya dimasa-masa yang
akan datang. Untuk itu kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Syiful Sagala, M.Pd, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabet, Bandung 2000
Harbangan Siagian, Administrasi Pendidikan Suatu Pendekatan Sistemik, Satya Wacana, Slatiga, 1989
Siagian Sondang P, Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta, 1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.