Banyak cara
dilakukan para ibu untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas air
susunya, mulai dari mengonsumsi jenis makanan tertentu seperti daun
katu, kacang hijau, atau meminum jamu. Selain cara-cara tersebut,
terdapat satu lagi alternatif untuk membantu kelancaran ASI, yakni
melalui metode hypnobreastfeeding.
Sebab, masalah utama yang sering dihadapi oleh ibu menyusui adalah
kurangnya produksi air susu ibu (ASI) sehingga menghambat aktivitas
menyusui. Padahal, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi hingga
menginjak usia dua tahun.
Menurut pakar hipnoterapi Lanny Kuswandi, hypnobreasfeeding adalah
salah satu bagian dari hipnoterapi, yang dilakukan dengan teknik
relaksasi untuk menetralisir pikiran-pikiran negatif yang terlanjur
terekam di alam bawah sadar. Caranya, dengan memasukkan sugesti positif
ketika sang ibu berada dalam keadaan relaks.
Misalnya, dengan mengucapkan kalimat, ”ASI saya cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi saya.” Tujuan afirmasi positif tersebut adalah untuk
menjadikan aktivitas menyusui sebagai suatu kegiatan yang mudah dan
sederhana.
”Banyak hal yang menjadi penyebab tidak lancarnya produksi ASI,
mulai dari kondisi psikologis ibu yang tidak percaya diri, stres,
panik, sakit, lemas, terlalu lelah, kurang tidur, dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi masalah ini, ada satu solusi yang sederhana, yaitu
dengan relaksasi,” tutur Lanny dalam sebuah seminar di Jakarta.
Teknik relaksasi tersebut, terdiri atas tiga tahap:
Pertama, relaksasi
otot mulai dari puncak kepala sampai telapak kaki, termasuk wajah, bahu
kiri dan kanan, kedua lengan, daerah dada, perut, pinggul, sampai kedua
kaki.
Kedua, relaksasi
nafas. Hidup di kota besar membuat orang sering dilanda stres karena
dituntut untuk melakukan segala sesuatu serba cepat dan terburu-buru.
Apalagi, zaman sekarang banyak perempuan yang memiliki peran ganda
sebagai seorang ibu sekaligus wanita karier.
Nah, untuk mencapai kondisi relaks, tarik nafas panjang melalui
hidung dan hembuskan keluar pelan-pelan melalui hidung atau mulut
(fokuskan pernafasan di perut). Lakukan selama beberapa kali sampai
ketegangan mengendur dan hilang.
Ketiga, relaksasi
pikiran. Menurut Lanny, pikiran orang sering kali berkelana jauh dari
lokasi tubuh fisiknya. Untuk itu, belajarlah memusatkan pikiran agar
berada di tempat yang sama dengan tubuh fisik kita. Untuk mendukung
relaksasi, perlu diciptakan suasana tenang, misalnya dengan memutar
musik atau menggunakan aroma terapi untuk memberikan atmosfer relaks.
Menurut Lanny, jika pikiran tenang dan sang ibu mengonsumsi cukup
makanan bergizi, maka aktivitas menyusui pun akan menjadi lebih mudah
dan lancar. Selain itu, peran suami dan keluarga juga sangat penting
dalam memberikan dukungan kepada ibu selama menyusui.
Penulis : Yulia Permata Sari
mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.